Jangan Asal Percaya Mitos! Yuk, Jadi Ibu Hamil yang Cerdas dan Bahagia dengan Cara Berikut!

Tak bisa dipungkiri, masyarakat kita banyak hidup dalam mitos-mitos, termasuk saat sedang menjalani masa kehamilan.

Mitos-mitos kehamilan  yang beredar di masyarakat ini bahkan telah dipercaya secara turun temurun, dan menjadi semacam patokan bagi setiap ibu hamil lho. Padahal, tak semua kepercayaan itu benar. Yah, namanya juga mitos. Tak jelas sumbernya dari mana.

Ibu hamil pun jadi serba salah. Tak mau menuruti, tapi kok disarankan oleh banyak orang tua (dan melanggar kata-kata orang tua adalah pamali, katanya). Mau menuruti, banyak dari mitos seputar kehamilan tersebut yang ternyata berkebalikan dari fakta-fakta yang diungkap oleh para pakar kesehatan.

Beberapa mitos seputar kehamilan yang dipercaya secara turun temurun itu antara lain:

[wc_accordion collapse=”1″ leaveopen=”0″ class=”” layout=”none”]

[wc_accordion_section title=”1. Makan dengan Porsi 2 Kali Lebih Banyak”]

Yah, setiap ibu hamil memang harus memenuhi asupan nutrisi yang cukup, baik untuk ibu maupun untuk janin. Namun, bukan berarti juga semua ibu hamil harus menambah porsi makanannya menjadi dua kali lipat dari porsi makan dewasa yang biasanya dikonsumsi juga sih.

Memang, tambahan asupan kalori pada setiap ibu hamil itu berbeda-beda. Jumlah asupan nutrisi ibu hamil akan ditentukan berdasarkan berat badan dan tinggi badan ibu.

Jadi, jika seorang ibu hamil mengonsumsi tambahan kalori yang tidak semestinya—dalam arti berlebihan—maka akan mengakibatkan obesitas atau kurang nutrisi. Tentunya kondisi ini akan berpengaruh pada kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin.

Nah, kesimpulannya, bukan porsinya yang ditambah, namun kandungan gizinya yang harus disesuaikan dengan kebutuhan ibu hamil dan janin yang sedang dikandung.

[/wc_accordion_section]

[wc_accordion_section title=”2. Tidak Boleh Makan Ikan Air Tawar”]

Seperti yang sudah kita ketahui, ibu hamil—terutama ibu yang sedang hamil muda—sangat disarankan untuk bisa mengonsumsi makanan yang mengandung protein tinggi.

Makanan yang mengandung protein tinggi ini bisa berupa telur, keju, daging sapi, dan … yes! Ikan air tawar.

Nah, ikan air tawar ini mempunyai kandungan Omega-3 dan protein yang tinggi yang membuatnya menjadi pilihan yang tepat untuk dikonsumsi, agar asupan protein ibu hamil terpenuhi.

Karena itu, mitos ibu hamil tak boleh makan ikan air tawar ini salah besar. Justru ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi ikan air tawar dalam jumlah yang cukup, agar kebutuhan proteinnya terpenuhi.

[/wc_accordion_section]

[wc_accordion_section title=”3. Minum Air Es Membuat Bayi Berbobot Besar”]

Nah, pasti Anda juga sering banget mendengar mitos ini, bukan?

Padahal faktanya, penyebab dari bayi berbobot besar adalah karena sang ibu memiliki riwayat gula atau diabetes mellitus kala hamil.

Tingginya konsumsi makanan dan minuman manis saat hamillah yang memengaruhi bayi lahir besar. Jadi, bukan air es ya penyebabnya.

Nah, itu dia beberapa mitos yang jelas-jelas tidak berdasar, tetapi dipercaya secara turun temurun oleh masyarakat kita.

Dari mana sumber semua “pengetahuan” itu, tak ada yang tahu. Bahkan masih banyak mitos lain yang benar-benar makin tak jelas ujung pangkalnya. Misalnya, ibu hamil kalau sampai melihat gerhana bulan, maka bayinya akan lahir sumbing. Atau, mitos keterkaitan antara bentuk perut ibu hamil dengan jenis kelamin janin yang dikandung.

 

Hati-hati, ketidaktahuan kita mengenai berbagai isu-isu kehamilan yang beredar ini bisa saja berefek tak baik pada kesehatan ibu hamil dan janin lho!

Jadi, berhenti percaya pada mitos-mitos, dan ayo, lebih cerdas mencari informasi seputar kesehatan kehamilan.

[/wc_accordion_section]

[/wc_accordion]

Permasalahannya, bagaimana ya cara kita mengetahui kondisi kesehatan ibu hamil dan janinnya? Bagaimana kita tahu, kalau kehamilan ini termasuk kehamilan berisiko? Dan, bagaimana cara menjaga kehamilan agar tetap sehat?

Anda bisa menemukan jawabannya dalam ANC.

Apakah ANC itu?

Antenatal Care (ANC)—atau yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah asuhan kehamilan—merupakan aktivitas kunjungan ibu hamil ke tenaga medis terdekat (bidan/dokter) sedini mungkin semenjak ibu merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan selama masa kehamilan.

Mengapa sih kita perlu melakukan ANC?

Coba kita lihat beberapa data statistik berikut ini.

Data dari Kementerian Kesehatan RI menunjukkan, bahwa pada tahun 2015 tercatat ada sejumlah 305 ibu meninggal per 100 ribu orang!

Lebih jauh lagi, kalau kita lihat dari status kesehatan, ada sekitar 28.8 % ibu hamil menderita tekanan darah tinggi, 32.9 % mengalami kegemukan, dan 37.1 % mengalami anemia atau kurang darah.

Nah, lalu tahukah Anda, bahwa tingginya angka kematian ibu hamil ini juga berhubungan dengan angka kematian bayi?

Ya, kondisi itu memang benar. Kesehatan ibu memang berkaitan erat dengan kesehatan bayi. Sehingga saat kita bisa menjaga kesehatan ibu hamil maka itu berarti kita juga telah menjaga kesehatan bayi.

Bagaimana caranya?

Salah satu caranya adalah dengan melakukan kunjungan ANC. Kunjungan ini bertujuan untuk memonitor kesehatan ibu hamil dan janin, serta untuk mendeteksi kehamilan berisiko.

Kapan Seorang Ibu Hamil Dapat Melakukan Kunjungan ANC?

Ketika ibu merasa dirinya hamil atau ingin merencanakan kehamilan, maka disarankan untuk segera memeriksakan diri ke bidan atau dokter di fasilitas kesehatan terdekat.

Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) menganjurkan kepada ibu hamil untuk melakukan kunjungan ANC minimal 4 kali selama masa kehamilannya, dengan minimal 1 kali diantar suami ataupun anggota keluarga terdekat.

Tabel berikut menunjukkan waktu yang dianjurkan untuk melakukan kunjungan ANC.

Trimester         Jumlah kunjungan minimal              Waktu kunjungan yang dianjurkan

I                                            1 x                                                            Sebelum UK 16 minggu

II                                           1 x                                                                UK 24- 28 minggu

III                                          2 x                                                                UK 30- 32 minggu

                                                                                                                   UK 36-38 minggu

Keterangan : UK= Usia Kehamilan

Nah, untuk membantu pemantauan dan pencatatan hasil kunjungan, maka setiap ibu hamil akan diberi buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

Dalam buku KIA ini juga terdapat berbagai informasi mengenai seluk-beluk kehamilan, proses persalinan hingga perawatan untuk bayi baru lahir yang mudah dipahami oleh siapa pun.

Pelayanan apa saja yang diberikan sewaktu ibu hamil melakukan kunjungan ANC?

Pelayanan yang diberikan saat ANC adalah 10 T, yaitu:

  1. Timbang badan dan ukur tinggi badan
  2. Ukur Tekanan darah
  3. Nilai sTatus gizi (ukur lingkar lengan atas)
  4. Ukur Tinggi uterus
  5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
  6. Skrining status imunisasi TT (tetanus)
  7. Pemberian Tablet besi (90 tablet selama kehamilan untuk mencegah anemia)
  8. Test laboratorium sederhana (Hb, protein, urin) dan atau berdasarkan indikasi (hepatitis B, sifilis, HIV, malaria, TB)
  9. Tata laksana kasus bagi ibu dengan kehamilan berisiko
  10. Temu wicara atau konseling mengenai perawatan kehamilan, persalinan hingga keluarga berencana

Kerennya lagi nih, sekarang selain ANC, pemerintah juga program kelas khusus lho, yang dinamakan Kelas Ibu.

Kelas Ibu merupakan perkumpulan ibu-ibu hamil yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan berbagai informasi, mulai dari kehamilan hingga perawatan buat bayinya.

Selain itu, di Kelas Ibu ini, para ibu hamil juga bisa saling tukar informasi dan pengalaman mengenai kehamilan masing-masing.

Wah, jadi seharusnya sih semua ini sudah bisa menjadi jawaban ketidaktahuan kita seputar kesehatan kehamilan kan ya?

Pelaksanaan Kelas Ibu ini tergantung dari fasilitas kesehatan terdekat. Jadi, jika Anda memang tertarik untuk ikut berpartisipasi dalam Kelas Ibu ini, Anda dapat bertanya pada petugas kesehatan terkait. Tak usah malu-malu untuk gabung ya! Demi kondisi ibu dan janin yang sehat!

Adanya pelayanan antenatal pada ibu hamil ini diharapkan dapat menjadi fasilitas untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya calon ibu/ibu, akan pentingnya kesehatan kehamilan demi meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak Indonesia.

Yuk, hamil dengan cerdas dan bahagia!

Credit Title

  • Penulis                 : Dian Saputri Yulian
  • Editor 1                : Putri Tiara Rosha,SKM.,MPH
  • Editor 2                : Fitri Handayani,S.Kep.,MPH
  • Content Writer  : Carolina N. Ratri
  • Redaktur 1          : dr. Fatwa Sari Tetra Dewi,MPH.,Ph.D
  • Redaktur 2          : dr. Fitriana,MSc.,FM

Referensi 

  1. Astuti, Indriyani . 2016. Angka Kematian Ibu masih Tinggi, (online), (http://mediaindonesia.com/news/reaad/83701/angka-kematian-ibu-masih-tinggi-1/2016-12-21 diakses tanggal 22 September 2017)
  2. Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jendral Bina Kesehatan. 2009. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta
  3. Sarwono, Prawiroharjo. 2002. Ilmu Kebidanan. YBP-SP. Jakarta
  4. World Health Organization. 2013. Buku Saku : Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *