Mual Saat Hamil (Morning Sickness) – Apa Penyebab dan Bagaimana Mengatasinya Secara Alami?
Mual saat hamil sepertinya hal yang biasa saja terjadi pada ibu hamil, terutama di awal masa kehamilan. Bahkan 85% perempuan yang sedang hamil, pasti merasakan gejala mual saat hamil ini.
Anda juga sedang mengalaminya saat ini?
Gejala yang juga disebut morning sickness ini merupakan sensasi mual saat hamil yang diikuti muntah, yang kerap disebut sebagai akibat perubahan berbagai hormon tubuh.
Meski namanya morning sickness, tapi gejala mual dan muntah ini bisa terjadi kapan pun dan di mana pun, tak hanya dialami saat pagi hari saja.
Kondisi ibu hamil juga berbeda-beda. Ada yang cukup beruntung karena tak sempat mengalami mual saat hamil. Makan apa pun enjoy saja, menelan minuman apa pun juga ayo saja. Pun mencium aroma apa pun tak berpengaruh apa-apa.
Ada pula yang memang harus mengalami mual saat hamil, tapi tak berlangsung terlalu lama. Begitu memasuki trimester kedua, semua rasa mual saat hamil berkurang dengan sendirinya. Selera makan pulih, bahkan mungkin lebih baik.
Namun, ada ibu yang harus melewati awal kehamilan yang cukup berat karena selalu mual saat hamil. Pengin makan tak bisa, semua makanan rasanya begitu aneh di mulut. Menghidu bau—entah yang beraroma tajam atau yang tidak—bawaan jadi mual, dan akhirnya muntah. Bahkan ada lo, yang kena sinar matahari pun perut langsung bergolak.
Duh, super aneh memang! Dan, mengganggu sekali!
Kondisi mual saat hamil yang sangat parah seperti ini disebut hyperemesis gravidarum, yang gejalanya adalah sebagai berikut:
- Muntah lebih hebat dan lebih sering ketimbang ibu hamil pada umumnya
- Berlangsung dalam waktu lebih lama dari ibu hamil pada umumnya
- Mengalami dehidrasi
- Mengalami peningkatan kadar keton (hasil sampingan metabolisme lemak) dalam darah
- Terjadi gangguan elektrolit dalam tubuh
- Penurunan berat badan secara drastis (lebih dari 5% dari total berat badan)
Data menunjukkan, bahwa ada 1 dari 200 ibu hamil mengalami hyperemesis gravidarum ini. Jika kondisi ibu hamil sampai parah seperti ini, maka ibu harus segera mendapatkan pertolongan tim medis dan dirawat di rumah sakit.
Kondisi hyperemesis gravidarum yang tak tertangani dengan baik dan cepat bisa menyebabkan ibu hamil terancam kekurangan gizi, sehingga bisa berakibat buruk pada janin yang sedang dikandungnya—kelahiran cacat, lahir prematur bahkan kematian.
Apa Penyebab Mual saat Hamil?
Seperti yang sudah disebutkan di awal, rasa mual saat hamil ada hubungannya dengan perubahan kadar hormon yang terjadi pada awal kehamilan.
Demikian seperti yang diungkap oleh Dr. Evan Saunders, spesialis Obstetri dan Ginekologi dari University of Wisconsin School of Medicine Amerika Serikat, melalui penelitiannya. Ada juga yang menarik dalam penelitian Dr. Evan Saunders ini, yaitu ternyata kelompok ibu hamil yang tidak mengalami mual justru menunjukkan angka peluang keguguran yang lebih besar.
Di awal masa kehamilan, tubuh seorang ibu hamil sedang mempersiapkan diri untuk kehadiran janin yang sedang tumbuh dalam rahim. Selain itu, penyebab mual saat hamil ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
- Histeria yang dialami oleh sang ibu
- Ketergantungan atau kelekatan yang berlebihan pada ibunya
- Kepribadian kekanak-kanakan (infantile personality)
- Gangguan fungsi saluran pencernaan
- Gerakan lambung tertunda karena meningkatnya hormon progresteron
- Ritme gerakan lambung terganggu atau tak normal
- Peningkatan hormon estrogen
- Penekanan kadar hormon TSH (thyrotropin-stimulating hormone)
- Infeksi kronis akibat bakteri Helicobacter pylori.
Yah, meskipun banyak hipotesis tentang rasa mual saat hamil ini telah diajukan dan sedang diteliti, namun penyebab intinya memang masih belum diketahui secara pasti.
Apa yang Bisa Kita Lakukan untuk Mengatasi Mual saat Hamil?
Ada beberapa tip untuk bisa mengurangi rasa mual saat hamil yang bisa Anda coba, yang tentunya harus Anda sesuaikan dengan kondisi dan tingkat keparahan rasa mual yang Anda rasakan ya.
1. Simpan Permen Rasa Jeruk atau Lemon atau Rasa Peppermint
Sediakan beberapa varian rasa permen yang bisa membantu Anda mengurangi rasa mual saat hamil.
Biasanya sih permen rasa jeruk atau lemon dan permen rasa peppermint cukup manjur mengatasinya. Kedua rasa permen ini mempunyai efek menyegarkan dan menenangkan bagi perut Anda, pun tak membahayakan janin yang tumbuh dalam rahim Anda.
Anda bisa menyiapkan stoples berisi permen-permen ini di dekat tempat tidur, di meja makan, di dalam mobil, di mana pun Anda berada. Bahkan, siapkan juga di dalam tas Anda.
2. Air Jeruk
Jeruk dapat dengan cepat menyembuhkan rasa mual saat hamil. Tambahkan beberapa tetes air perasan jeruk dalam segelas air, lalu diminum setiap pagi atau kapan pun Anda perlukan.
3. Teh Jahe
Aroma dan rasa jahe mempunyai efek menenangkan bagi tubuh kita, terutama perut. Secangkir teh jahe hangat pasti akan dapat menyembuhkan rasa mual saat hamil yang Anda rasakan.
4. Kurangi Porsi Makan
Makanlah dalam jumlah yang sedikit, tapi dengan frekuensi yang lebih sering. Anda bisa makan 2-4 jam sekali, dengan porsi separuh dari biasanya. Jangan lupa, perbanyak konsumsi buah dan sayuran segar ya.
5. Sediakan Camilan dan Cukup Minum
Rasa lapar akan sering melanda ibu hamil, kapan pun di mana pun. Bahkan di malam hari. Sediakan makanan sehat di dekat tempat tidur Anda, agar Anda tak perlu repot-repot beranjak ke dapur untuk mengambil makanan di tengah malam.
Untuk meminimalisir rasa mual saat hamil, pilihlah camilan yang mudah dicerna, seperti pisang, roti, dan segala makanan yang lunak. Jenis-jenis camilan seperti ini akan dapat memuaskan rasa lapar tanpa harus membuat lambung Anda bekerja keras.
Hindari camilan yang mengandung lemak dan berkalori tinggi selama masa kehamilan, seperti keripik ataupun gorengan. Makanan jenis ini memerlukan waktu lama untuk dicerna, sehingga bisa menunda proses pengantaran nutrisi pada janin dalam rahim Anda. Semakin lama proses ini berlangsung, maka peluang untuk merasakan mual saat hamil semakin besar pula.
Jangan lupa untuk banyak minum air putih ya. Setidaknya hal ini akan menjaga Anda tetap terhidrasi dengan baik.
6. Sesuaikan Aktivitas dengan Kondisi Tubuh
Bagi Anda yang memang disarankan untuk mengurangi aktivitas harian oleh dokter karena kondisi kehamilan yang berisiki, Anda bisa memanjakan diri dengan makan sarapan di tempat tidur. Yes, have your breakfast in bed!
Namun, jika Anda merasa risih makan di tempat tidur, Anda bisa tetap makan di meja makan seperti biasa, tetapi sebelum beranjak dari tempat tidur, cobalah untuk memakan sesuatu terlebih dahulu.
Demikian pula dengan Anda yang oleh dokter dinyatakan fit dengan kondisi kehamilan yang sehat, tetaplah beraktivitas seperti biasa. Selalu sediakan makanan di dekat Anda, di mana pun Anda berada.
Intinya, hindarilah perut kosong sama sekali, bahkan waktu Anda bangun di pagi hari. Semakin lama perut Anda kosong, maka rasa mual saat hamil akan lebih cepat datang kembali.
7. Tak Usah Masak Jika Ttak Perlu
Kadang yang membuat rasa mual saat hamil datang adalah saat ibu mencium aroma-aroma tertentu.
Kecuali jika Anda benar-benar menyukainya dan kegiatan ini membuat Anda bahagia, hindari saja memasak di trimester pertama. Bau sayuran, daging, ikan dan telur yang berbeda bisa memicu rasa mual saat hamil.
Jadi, selama minggu-minggu pertama yang sulit itu, kompromikan dengan pasangan mengenai hal ini. Misalnya, lebih baik Anda membeli masakan matang saja untuk sementara waktu.
Yang pasti, bagaimana pun kondisi Anda, tetaplah rutin memeriksakan diri ke dokter selama menjalani masa kehamilan, terutama di trimester pertama. Sampaikan semua keluhan Anda setiap kali periksa, baik yang ‘katanya’ normal maupun yang tidak normal.
Masa kehamilan memang begitu berwarna. Banyak hal yang tak pernah Anda temui akan harus Anda jalani. Nikmati saja setiap tahapnya. Suatu saat nanti Anda akan dengan manis mengenangnya.
Credit Title
- Penulis : Dito Anugroho
- Editor 1 : Putri Tiara Rosha,SKM.,MPH
- Editor 2 : Fitri Handayani,S.Kep.,MPH
- Content Writer : Carolina N. Ratri
- Redaktur 1 : Dr. Supriyati,S.Sos.,M.Kes
- Redaktur 2 : dr. Fitriana,MSc.,FM
Referensi
- Broussard CN, Richter JE. Nausea and vomiting of pregnancy. Gastroenterol Clin North Am. 1998;27:123–51.
- Fairweather DV. Nausea and vomiting in pregnancy. Am J Obstet Gynecol. 1968;102:135–75.
- Goodwin TM. Hyperemesis gravidarum. Clin Obstet Gynecol. 1998;41:597–605.
- Niebyl RJ. Nausea and Vomiting in Pregnancy. NEJM. 2010:1544-1550.
- Quinlan JD, Hill DA. Nausea and Vomiting of Pregnancy. Am Fam Physician. 2003 Jul 1;68(1):121-128.
- Brownlie J. Not just morning sickness. The Journal for Nurse Practitioners (JNP). 2017;13(7):e353.