3 Fakta Terbesar Daun Kelor yang Bermanfaat untuk Pangan dan Kesehatan!
Pernahkah Anda mendengar mengenai kelor?
Kelor, yang bernama latin Moringa oleifera ini, pada awalnya berasal dari sekitaran Himalaya dan India, kemudian menyebar ke Benua Asia, Afrika, Amerika, dan New Zealand.
Kelor sering juga disebut sebagai miracle tree, atau pohon ajaib, karena memiliki kandungan nutrisi dengan gizi yang cukup tinggi. Bahkan, seluruh bagian dari tanaman kelor (kulit batang, biji, daun, dan buah) dapat dimanfaatkan sebagai obat, bahan pangan olahan—seperti tepung dan minyak—juga sebagai bahan kosmetik, serta sebagai bahan pengawet alami.
Hmmm, sepertinya memang banyak sekali manfaat dan khasiat dari si tanaman satu ini ya? Bagaimana kalau kita telusuri satu per satu?
Beberapa Fakta Mengenai Daun Kelor
1. Daun Kelor, Bahan Pangan Kaya Gizi
Sebenarnya, sejak tahun 1998, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperkenalkan tanaman kelor ini sebagai salah satu bahan pangan alternatif untuk mengatasi masalah gizi.
Sejak tahun 1980, penduduk Somalia, Ethiopia, dan Sudan—yang terkenal selalu mempunyai masalah kekurangan gizi—mengonsumsi daun kelor dalam usaha mereka memerangi kelaparan dan malanutrisi yang terjadi di sana.
WHO pun menganjurkan agar bayi dan anak-anak yang masih berada dalam masa pertumbuhan untuk mengonsumsi daun kelor, karena kandungan gizinya yang luar biasa.
Nggak heran, karena daun kelor ini mengandung 4 kali vitamin A wortel, 7 kali vitamin C jeruk, 4 gelas kalsium susu, 3 kali potassium pisang, zat besi yang lebih tinggi daripada bayam, dan mengandung protein yang setara dalam 2 yoghurt.
Bahkan fakta lain mengungkapkan, bahwa semua kandungan gizi yang terdapat dalam daun kelor segar justru akan semakin meningkat konsentrasinya jika dikeringkan dan dihaluskan dalam bentuk tepung.
Daun kelor yang diekstrak ini juga dapat digunakan untuk mempertahankan warna pada daging segar selama 12 hari penyimpanan pada suhu dingin.
Hal ini disebabkan karena adanya senyawa fenolik pada daun kelor yang dapat mencegah terjadinya oksidasi lemak selama penyimpanan. Selain senyawa fenolik, kandungan asam askorbat dan carotenoid yang ada pada daun kelor juga merupakan unsur yang bisa memperpanjang masa simpan produk.
Selain daunnya, buah kelor dapat diolah menjadi tepung atau minyak, dan dapat dijadikan sebagai bahan baku atau sebagai zat penambah gizi, yang biasanya ditambahkan ke dalam olahan masakan, seperti puding, cake, dan biskuit.
Wow, luar biasa ya!
2. Sahabat para Ibu
Daun kelor mengandung protein, zat besi dan vitamin C. Maka, nggak heran kalau daun kelor juga disarankan untuk dikonsumsi oleh para ibu hamil dan ibu menyusui.
Kandungan zat besinya yang berkali lipat dari bayam akan baik dikonsumsi oleh ibu seusai melahirkan.
Di Filipina, daun kelor lebih dikenal sebagai mother’s best friend, karena dengan mengonsumsi daun kelor, para ibu pun dapat meningkatkan produksi ASI yang berkualitas.
Namun, meski zat gizi mikro yang ada pada daun kelor sangat dibutuhkan oleh ibu hamil—seperti beta carotene, thiamain (B1), riboflavin (B2), niacin (B3), kalsium, zat besi, fosfor, magnesium, seng, dan vitamin C—para ahli menyarankan, supaya tidak mengonsumsi daun kelor pada trimester pertama kehamilan. Hal ini dikarenakan kelor mengandung bahan kimia pada akar, kulit kayu dan bunganya, yang bisa berisiko memicu kontraksi rahim, sehingga meningkatkan risiko keguguran.
3. Bahan Antipenyakit Berat
Teh dari daun kelor dikenal mengandung polyphenol yang tinggi, dan berfungsi sebagai antioksidan yang berguna untuk detoksifikasi tubuh manusia, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Kelor memang luar biasa, karena dari berbagai penelitian, ditemukan fakta bahwa kelor—baik daun, biji, maupun buah—dapat bermanfaat bagi kesehatan kita, di antaranya:
- Antioksidan dan senyawa anti-inflamasi
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Asia Pacific Journal of Cancer Prevention, daun kelor mengandung campuran asam amino esensial, fitonutrien karotenoid, dan antioksidan yang merupakan senyawa antibakteri alami dan obat anti-inflamasi.
- Obat untuk penyakit jantung
Sebuah penelitian dari Journal of Medicinal Food yang dilakukan tahun 2009 menyebutkan bahwa pemberian dosis 200 mg daun kelor bubuk per kg berat badan kita setiap hari selama 30 hari akan menghasilkan lipid teroksidasi dengan tingkat yang lebih rendah, dan bisa melindungi jantung dari kerusakan struktural.
- Antikanker
Jurnal penelitian lainnya, yaitu pada Food and Chemical Toxicology, yang terbit pada bulan Juni 2011 menjelaskan, bahwa ekstrak daun kelor ternyata terbukti mampu mendukung kematian sel kanker secara dini, juga mencegah pertumbuhan serta reproduksinya.
- Antidiabetes
Pada Journal of Diabetes, yang diterbitkan Juni 2012 juga ada disebutkan, bahwa setiap pemberian ekstrak daun kelor sebesar 150 mg ternyata mampu menekan penyakit diabetes secara efektif. Hal ini dikarenakan adanya zat seng yang merupakan mineral yang bermanfaat untuk produksi insulin.
Selain telah dibuktikan dalam penelitian-penelitian resmi, ada pula berbagai resep obat tradisional menggunakan daun kelor, yang ternyata juga ampuh untuk mengatasi beberapa penyakit, seperti:
- Antialergi
Jika Anda atau keluarga Anda punya alergi, Anda pun bisa mengatasinya dengan bantuan si daun kelor ini. Ambil 3 gagang daun kelor, tambahkan pulasari secukupnya, satu siung bawang merah, yang direbus dalam air 3 gelas. Didihkan hingga hanya tersisa 2 gelas. Saring, dan minum secara rutin.
Niscaya Anda dan keluarga Anda akan bebas alergi.
- Obat sakit mata
Untuk mengobati sakit mata, ambil 3 gagang daun kelor, blender sampai halus lalu tambahkan air sebanyak 100 ml. Peras, sampai didapatkan sari daun kelor, dan gunakan sebagai cairan pencuci mata.
- Mengatasi herpes, kurap, dan luka bernanah
Tumbuk 7 gagang daun kelor sampai halus, dan langsung tempelkan pada kulit yang bermasalah. Lakukan ini secara teratur, maka tak lama kemudian, penyakit akan sembuh.
- Mengobati cacingan
Nah, cacingan ini sering kali diderita oleh anak-anak ya, meskipun kadang kita yang dewasa pun mengalaminya. Cobalah diatasi dengan daun kelor.
Rebus 3 gagang daun kelor, 1 gagang daun cabai, 2 batang meniran dalam 2 gelas air hingga mendidih dan tersisa 1 gelas. Saring, dan segera minum. Lakukan setiap hari, sampai cacingan sembuh.
- Mengatasi reumatik, nyeri otot dan pegal linu
Tumbuk halus 2 gagang daun kelor, tambahkan ½ sendok makan kapur sirih. Campurkan hingga merata, lalu oleskan pada bagian yang sakit. Gunakan setiap kali terasa sakit.
Selain daun kelor, minyak dari biji kelor juga mengandung 72% asam oleat (omega 9) yang merupakan asam lemak tak jenuh yang dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner, meningkatkan HDL (kolesterol baik), menurunkan LDL (kolesterol jahat) dan mencegah atau menurunkan resiko penyakit kanker dan stroke.
Nah, dari pemaparan di atas, Anda bisa simpulkan bahwa semua bagian pada tanaman kelor ternyata dapat dimanfaakan ya, baik itu untuk kebutuhan pangan maupun obat.
Selain itu, tanaman kelor juga mengandung senyawa bioaktif serta kandungan nutrisi yang cukup lengkap yang dapat dimanfaatkan bagi kesehatan tubuh.
Maka dari itu, tidak ada salahnya kita mencoba untuk memulai menambahkan menu sayuran kelor atau makanan lainnya yang berbahan kelor. Sehingga setidaknya kita dapat mencegah penyakit dan hidup menjadi lebih sehat.
Credit Title
- Penulis : Ulfi Rahma Yunita
- Editor 1 : Putri Tiara Rosha,SKM.,MPH
- Editor 2 : Fitri Handayani,S.Kep.,MPH
- Content Writer : Carolina N. Ratri
- Redaktur 1 : dr. Fatwa Sari Tetra Dewi,MPH.,Ph.D
- Redaktur 2 : dr. Fitriana,MSc.,FM
Referensi
- Aminah, Syafirah, Tezar Ramadhan, dan Muflihani Yanis. 2015. Kandungan nutrisi dan sifat fungsional tanaman kelor (Moringa oleifera). Buletin Pertanian Perkotaan. Volume 5, Nomor 2
- Mubarak, Khalil, Hasnah Natsir, Abd.Wahid Wahab, Pasjan Satrimafitrah. 2017. Analisis Kadar a-tokopherol (vitamin E) dalam daun kelor (Moringa oleifera Lam) dari daerah pesisir dan pengunungan serta potensinya sebagai antioksidan. Kovalen, 3(1): 78 – 88
- Sari, Ratna Kumala, Lymbran Tina, Andi Faizal Fachlevy. 2017. Efektivitas biji kelor (Moringa oleifera) terhadap bakteri Escherichia coli dalam upaya pencegahan penyakit diare. JIMKESMAS, Vol.2, No.6, ISSN 2503-731X
- Shirki, Dooshima, Michael A.Igyor, Dick I.Gernah. 2015. Nutritional evaluation of complementary food formulations from maize, soybean, and peanut fortified with Moringa oleifera leaf powder. Food and Nutrition Sciences, 6: 494 – 500.
- Yameogo, Charles Windepagnagde, Marcel Daba Bengaly, Aly Savadogo. 2011. Determination of Chemical composition and nutritional values of Moringa oleifera leaves. Pakistan Journal of Nutrition,10 (3): 264-268.