Biduran Bisa Membahayakan – Yuk, Atasi dengan Metode “Identifikasi lalu Hindari”!
Pernah melihat atau mengalami sekujur tubuh dan wajah dipenuhi bentol-bentol, terasa sangat gatal, kemerahan dan semakin membesar?
Bahaya nggak ya, bentol-bentol yang gatal ini? Bisakah hal ini hilang sendiri? Bentol-bentol yang disebut biduran ini sering kali dikaitkan dengan alergi dingin, benarkah?
Yuk, simak bahasan berikut ini!
Apa itu Urtikaria atau Biduran?
Biduran atau urtikaria adalah keluhan bentol-bentol di kulit, berbentuk seperti kepulauan, dan biasanya berjumlah lebih dari satu.
Rasanya gatal, kulit berwarna pink hingga kemerahan, dan pucat di tengah. Ukurannya biasanya juga bervariasi (antara milimeter-sentimeter), dan yang paling penting, biduran ini adalah penyakit kambuhan.
Sekitar 20% populasi dunia pernah mengalami urtikaria dalam hidupnya, sehingga kasus ini cukup sering ditemui.
Bagaimana Urtikaria atau Biduran Ini Terbentuk?
Yah, kita tahu bahwa Tuhan menciptakan tubuh manusia dengan sempurna. Salah satu contohnya adalah sistem kekebalan (imun) yang otomatis akan teraktivasi ketika kesehatan tubuh terancam. Urtikaria merupakan bukti dari kinerja sistem imun tersebut.
Pertama-tama, mari berkenalan dengan Sel Mast, “oknum utama” penyebab urtikaria.
Sel Mast adalah salah satu tentara tubuh dalam menghadapi serangan kuman (infeksi), atau benda asing. Ia tinggal di lapisan kulit yang merupakan benteng utama pertahanan tubuh dari dunia luar.
Ketika sistem imun teraktivasi, Sel Mast akan mengeluarkan histamin, senjata khusus yang akan mengirimkan sinyal pada tentara lain untuk berkumpul. Kemudian mengubah susunan dinding pembuluh darah sehingga mudah dilewati oleh banyak tentara.
Nah, hal inilah yang menyebabkan terbentuknya bentol-bentol urtikaria atau biduran.
Menakjubkan, bukan?
Apa yang Menyebabkan Sel Mast Teraktivasi?
Pencetus merupakan istilah untuk menyebut semua hal yang dapat mengaktivasi Sel Mast. Karena jenisnya berbeda-beda pada setiap orang, maka penting bagi kita untuk mengetahui pencetus urtikaria untuk pencegahan, antara lain:
- Misalnya infeksi virus, bakteri, jamur atau parasit.
- Alergen, yaitu agen penyebab alergi, misalnya makanan atau obat tertentu; gigitan serangga, nyamuk, semut, atau tawon; serta hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan (okupasional) seperti penggunaan sarung tangan lateks, logam, atau pewarna rambut.
- Makanan dan zat tambahan makanan. Misalnya kacang, ikan, susu, telur atau udang.
- Obat-obatan. Misalnya antibiotik, obat anti radang tertentu.
- Agen fisik, yaitu:
- Urtikaria dermatografi -write on the skin- yaitu urtikaria yang muncul karena kulit digaruk atau digores.
- Urtikaria kolinergik, muncul karena olah raga, emosi, paparan cuaca panas atau mandi dengan air hangat.
- Cold urticaria, muncul pada paparan suhu dingin.
- Urtikaria akuagenik, muncul karena kontak langsung dengan air (sangat jarang).
- Solar urticaria, muncul karena paparan sinar matahari langsung.
- Exercise urticaria, disebabkan oleh olah raga saja.
- Penyakit autoimun, yaitu kondisi sistem imun yang gagal mengenali wujud “musuh” di antara sekutu. Misalnya autoimun pada kulit, sendi atau kelenjar gondok.
- Berkaitan dengan Sel Mast hiperaktif yang diatur oleh gen tertentu. Pada individu dan keluarga dengan riwayat alergi, tipe ‘posesif’ dari sistem imun dapat menyebabkan urtikaria.
- Idiopatik, yaitu pencetus tidak diketahui.
Mengapa pada Kondisi Dingin, Ada yang Mengalami Biduran sedangkan yang Lain Tidak?
Selain sempurna, Tuhan juga menciptakan manusia itu makhluk yang unik. Artinya, kekebalan tubuh (imunitas) terhadap kuman atau benda asing juga berbeda-beda. Ada yang tipe lemah, sehingga mudah ditembus dan sakit. Ada juga tipe kuat, sehingga jarang sakit. Selain itu, ada juga tipe yang posesif, sehingga hal-hal yang biasa saja dianggap sebagai ancaman.
Nah, yang terjadi pada urtikaria adalah tipe posesif. Misalnya pencetus dingin yang menyebabkan Cold Urticaria (CU). Pada mayoritas individu, paparan dingin tidak menjadi masalah, tetapi pada sebagian orang, dingin justru membangkitkan sistem imun dan mengaktivasi Sel Mast.
Urtikaria umumnya bersifat lokal, tetapi dapat juga melibatkan reaksi seluruh tubuh (sistemik) tergantung seberapa banyak Sel Mast yang teraktivasi dan kedalaman lapisan kulit yang terlibat.
Inilah yang berpotensi membahayakan, yaitu keterlibatan seluruh sistem kekebalan tubuh yang dikenal sebagai reaksi anafilaksis, yaitu reaksi alergi berat yang berujung pada kematian jika terlambat ditangani secara medis.
Pada kejadian reaksi anafilaksis, sinyal histamin tidak lagi terbatas pada lapisan kulit, tetapi begitu dahsyat hingga bisa memengaruhi kerja jantung dan pernapasan. Kalau hal ini terjadi, maka fatallah akibatnya.
Gejala Anafilaksis pada Urtikaria atau Biduran
Berat ringannya gejala anafilaksis ini cukup bervariasi, bisa berbeda antara satu orang dengan yang lainnya. Selain itu, kejadiannya selalu mendadak dalam hitungan menit hingga jam setelah terpapar pencetus.
Apa saja gejalanya?
- Gejala pada kulit dan selaput lendir. Meliputi urtikaria yang muncul di seluruh tubuh, gatal-gatal, bengkak pada bibir, lidah, sekitar mata, serta selaput lendir mata.
- Gejala pada saluran pencernaan. Meliputi mual, muntah, diare dan nyeri atau keram perut.
- Gejala pada sistem pernapasan. Meliputi pilek, hidung tersumbat, perubahan suara menjadi serak, sensasi tersedak, bersin-bersin, batuk, penyempitan saluran napas, hingga sesak napas.
- Gejala pada jantung dan pembuluh darah. Meliputi rasa berdebar-debar, hipotensi, pusing, rasa melayang, hingga pingsan.
Kondisi mengancam nyawa pada reaksi anafilaksis berhubungan dengan beratnya gejala pada sistem pernapasan, jantung dan pembuluh darah.
Mengingat kematian dapat terjadi dalam hitungan menit, maka dibutuhkan penanganan cepat dan segera dengan suntik adrenalin atau epinefrin oleh tenaga kesehatan profesional.
Yuk, atasi urtikaria atau biduran segera dengan metode “Identifikasi lalu Hindari”!
Meskipun sebagian besar kasus biduran tergolong tidak berbahaya, namun urtikaria yang muncul di seluruh tubuh hingga wajah tentunya mengganggu penampilan dan aktivitas sehari-hari, terutama karena ketidaknyamanan dan rasa gatal yang ditimbulkan.
Sebenarnya, urtikaria umumnya dapat sembuh sendiri dan menghilang kurang dari 48 jam pada satu episode kekambuhan.
Yuk, atasi urtikaria atau biduran segera dengan metode “Identifikasi lalu Hindari”!
Meskipun sebagian besar kasus biduran tergolong tidak berbahaya, namun urtikaria yang muncul di seluruh tubuh hingga wajah tentunya mengganggu penampilan dan aktivitas sehari-hari, terutama karena ketidaknyamanan dan rasa gatal yang ditimbulkan.
Sebenarnya, urtikaria umumnya dapat sembuh sendiri dan menghilang kurang dari 48 jam pada satu episode kekambuhan.
Berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan jika muncul bentol dan gatal di kulit Anda:
- Tetap tenang, pastikan bentol-bentol tersebut benar-benar urtikaria.
Bandingkan dengan tampakan urtikaria seperti di gambar. Beberapa penyakit yang memiliki tampakan yang mirip urtikaria adalah dermatitis atopik (eczema, atau yang sering disebut dengan eksim), lupus eritematosus sistemik, dan lain-lain.
Jika mengalami urtikaria yang pertama kali, maka konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan diagnosis, sekaligus penggunaan obat penghambat kerja histamin (antihistamin) yang tepat.
- Identifikasi pencetus urtikaria
Ingat-ingat kapan saja waktu spesifik urtikaria sering muncul, misal saat cuaca dingin, saat berkeringat, setelah makan sesuatu atau meminum obat tertentu, gigitan serangga, atau setelah memakai sarung tangan lateks, dan seterusnya. Catat apa saja kemungkinan pencetusnya.
- Hindari pencetus urtikaria
Jika penyebab urtikaria dapat diidentifikasi, selanjutnya adalah menghindari atau meminimalisir paparan terhadap pencetus tersebut.
Obat pencegahan (profilaksis) dapat digunakan ketika paparan tidak dapat dihindari. Misalnya pencetus adalah dingin, padahal individu harus bepergian ke area yang bersalju.
- Gunakan bedak atau lotion mengandung asam salicylat
Asam salycilat berfungsi untuk mengurangi gatal-gatal. Biasanya terdapat tambahan komposisi menthol yang memberikan sensasi dingin dan lebih nyaman.
- Obati dengan obat-obatan antihistamin.
Beberapa obat antihistamin memang dijual bebas di apotek, seperti Cetirizine, Loratadine, atau CTM.
Namun, tunggu sebentar! Sebaiknya konsultasikan dulu pada dokter terkait aturan penggunaan dan dosis yang tepat.
Untuk selanjutnya, silakan bebas membeli sendiri di apotek. Pada kondisi urtikaria yang lebih berat, obat steroid seperti prednison juga dapat digunakan. Tapi ingat, khusus pengobatan dengan steroid, ketepatan dosis dari awal hingga akhir pengobatan harus dalam pengawasan dokter.
Jika dengan pengobatan standar belum membaik, dokter umum akan merujuk ke dokter spesialis kulit bagian alergi dan imunologi untuk pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut.
Nah, pastinya sekarang Anda sudah lebih paham akan penyakit biduran atau urtikaria ini ya?
Yuk, bantu juga orang-orang di sekitar Anda untuk memahami urtikaria. Berikan pengertian, bahwa obat hanya meringankan gejala sesaat, menghindari pencetus adalah yang utama.
Ingat! Identifikasi lalu hindari!
Credit Title
- Penulis : Diah Aprilia Eka
- Editor 1 : Putri Tiara Rosha,SKM.,MPH
- Editor 2 : Fitri Handayani,S.Kep.,MPH
- Content Writer : Carolina N. Ratri
- Redaktur 1 : dr. Fatwa Sari Tetra Dewi,MPH.,Ph.D
- Redaktur 2 : dr. Fitriana,MSc.,FM
Referensi
- Chapman. J, Lalkhen, AG, Anaphylaxis. 2016. Anaesthesia and Intensive Care Medicine, 18:1.
- Dice, JP, Reyes, EG, Feldweg, AM (editor), Physical Urticarias, 2016, www. uptodate.com
- Fernando, SL, Cold-Induced anaphylaxis (case report), 2009, J Pediatr 2009; 154:148. doi: 10.1016/j.jpeds.2008.06.033
- Kanani, A, Schellenberg, R, & Warrington, R. Review Urticaria and Angioedema. 2011. Allergy, Asthma & Clinical Immunology, 7 (Suppl 1): S9.
- Losol,P, Yoo, HS, Park, HS, Molecular Genetics Mechanism of Chronic Urticaria, 2014, Allergy Asthma Immunol Res. January;6(1): 13-21. doi: 10.4168/aair.2014.6.1.13
- Sumber gambar : https://www.allergyuk.org/information-and-advice/conditions-and-symptoms/416-urticaria-hives-and-other-skin-allergy