Tetap Berikan ASI Eksklusif Meski Ibu Kembali Bekerja! Begini Caranya!

Memberikan yang terbaik bagi buah hati tentu saja menjadi pilihan setiap orang tua. Bagi seorang ibu yang baru melahirkan buah hatinya, memberikan ASI sebagai asupan terbaik secara eksklusif merupakan upaya terbaik untuk menjadikan buah hati senantiasa dalam kondisi sehat dan tumbuh secara optimal.

Namun, seiring perkembangan zaman dan tuntutan hidup yang semakin banyak, kini banyak ibu yang aktif di ranah publik. Mereka harus bekerja di luar rumah setiap hari, sehingga memberikan ASI secara eksklusif kepada buah hatinya pun menjadi satu tantangan tersendiri.

Ketika cuti melahirkan selesai, dan ibu diharuskan untuk kembali bekerja, maka ibu pun sering kali dilanda dilema. Kekhawatiran yang umum dirasakan oleh ibu salah satunya adalah, apakah masih dapat memberikan ASI secara optimal dalam kondisi sibuk bekerja.

Sebenarnya, para ibu bekerja ini tidak perlu khawatir. Dengan upaya yang konsisten, ibu tetap dapat memberikan ASI secara optimal kepada si buah hati.

Beberapa tips yang bisa ibu lakukan untuk mengoptimalkan produksi ASI setelah kembali bekerja adalah sebagai berikut:

1. Susui secara Langsung

Ketika ibu sedang di rumah, tetap susui buah hati ibu. Cara yang terbaik untuk menyusui si buah hati adalah dengan menyusui langsung. Upayakan untuk tidak menggunakan botol dot.

Mengisap ASI melalui puting payudara memang berbeda dengan mengisap dot untuk meminum ASI. Mengisap dot jauh lebih mudah bagi bayi dibandingkan mengisap ASI langsung dari payudara ibu. Saat menyusu, bayi akan melakukan koordinasi mulut, pipi, langit-langit dan lidah untuk memeras hingga ASI bisa keluar.

Namun tidak demikian dengan minum dari botol dot. ASI akan lebih mudah keluar dari lubang pada dot, sehingga bayi pun terbiasa dengan kemudahan ini.

Saat ia kemudian harus menyusu lagi secara langsung, ia pun mengalami yang dinamakan “bingung puting”.

Saat bayi mengalami bingung puting, maka sudah pasti akan menyulitkan ibu untuk terus memberikan ASI eksklusif pada buah hatinya.

2. Semakin Banyak Diberikan, Semakin Baik

Anda pasti sudah mengerti ya, bahwa prinsip ASI sama seperti prinsip produksi yang lainnya, yaitu “supply” akan menyesuaikan dengan “demand”. Jadi, semakin banyak ASI yang diberikan, maka semakin banyak pula ASI akan diproduksi oleh tubuh.

Jadi, saat ibu sudah kembali bekerja, upayakan agar saat berangkat bekerja ASI sudah dikosongkan terlebih dahulu dengan disusukan langsung pada si buah hati. Dengan begini, maka tubuh  menstimulasi produksi ASI lebih banyak lagi.

Sesampainya di kantor, usahakan untuk bisa memompa ASI secara teratur setiap 2 – 3 jam sekali, demi mengosongkan ASI yang ada dalam payudara. Jadi, pastikan ibu membawa semua peralatan yang diperlukan ya, yaitu botol ASI yang steril dan bersih, pompa ASI—baik elektronik ataupun yang manual—yang juga dalam kondisi bersih dan steril. Jika ibu hendak memeras ASI dengan tangan pun juga tak masalah.

Yang harus diingat adalah, sebisa mungkin untuk tidak memberikan ASI perah dengan botol dot, dengan alasan bayi bisa bingung puting, seperti yang sudah dijelaskan pada poin pertama di atas.

Ibu juga bisa mencoba untuk melakukan power pumping, yaitu cara pumping ASI yang meniru frekuensi menyusu bayi yang sedang mengalami growth spurt. Caranya pompa ASI selama 20 menit, istirahat 10 menit. Pompa lagi selama 10 menit, dan istirahat lagi 10 menit. Setelah itu, pompa lagi selama 10 menit, dan selesai.

Lakukan hal ini selama 2-3 hari secara berkala. Jika ibu bekerja, pilihlah waktu yang paling nyaman. Kira-kira hanya butuh waktu 1 jam saja, yang bisa diambil pagi sebelum berangkat bekerja atau pada malam hari.

Biarkan juga buah hati menyusu ketika malam hari. Produksi ASI memang paling optimal adalah ketika malam hari. Ibu dapat membangunkan si buah hati 2-3 jam sekali di waktu malam untuk menyusu. Atau, jika tidak memungkinkan, ASI dapat dikeluarkan, juga dengan cara dipompa.

3. Rawat Payudara dengan Baik

Lakukan pemijatan payudara untuk hasil pumping atau pemompaan ASI yang lebih banyak. Ada banyak video tutorial memijat payudara yang bisa Anda temukan di Youtube. Lakukanlah secara teratur, sehingga ASI ibu semakin lancar dan banyak.

Rawatlah payudara dengan baik, dengan menjaga kebersihannya setiap kali mandi.

4. Hindari Stres

Musuh utama para ibu menyusui—baik yang bekerja di luar rumah maupun yang tinggal di rumah—adalah stres. Karena begitu ibu terlanda kecemasan, banyak pikiran, dan akhirnya mengalami stres, maka akan memengaruhi produksi ASI dan juga hubungan dengan bayi.

Ada banyak hal yang bisa menyebabkan stres pada ibu menyusui—terutama mereka yang bekerja di luar rumah. Bagi sebagian ibu, menyusui juga merupakan ritual yang menyakitkan, bahkan bisa menimbulkan luka fisik. Juga banyak faktor luar pula yang memengaruhi, misalnya penilaian bahwa ibu bekerja berarti tidak sayang pada bayi, tuntutan untuk menjadi ibu yang baik, hingga tekanan pekerjaan, semua itu bisa memicu stres pada ibu bekerja yang juga sedang menyusui.

Stres yang terjadi akhirnya membuat ASI terhambat. Padahal ASI yang terhambat juga merupakan salah satu pemicu stres pada ibu. Hal ini seperti lingkaran setan yang tak berkesudahan.

Karena itu, sangat penting untuk menjaga mood dan ketenangan batin ibu menyusui.

5. Konsumsi Makanan Bergizi yang Bisa Mendukung Lancarnya Produksi ASI

Konsumsilah makanan bergizi agar kualitas ASI terjaga. Beberapa makanan yang bisa dikonsumsi demi lancar dan berkualitasnya ASI di antaranya adalah:

  • Ikan, terutama ikan salmon, tuna dan sarden, yang mengandung asam lemak Omega-3
  • Labu siam, yang mengandung banyak asam folat.
  • Yoghurt, keju, susu, sereal atau brokoli, yang mengandung kalsium tinggi.
  • Sayuran hijau, seperti bayam yang mengandung banyak vitamin B6. Juga daun katuk yang mengandung asam seskuiterna, yang dipercaya bisa memperbanyak produksi ASI. Selain itu daun katuk juga kaya akan protein fosfor, zat besi, vitamin A, B1 dan C.
  • Edamame, yang kaya akan protein nabati, selain juga mengandung asam folat tinggi.

Selain mengonsumsi ASI booster di atas, ibu menyusui juga hendaknya banyak minum air putih.

 

Sebelum ibu kembali bekerja, pastikan lingkungan juga mendukung pemberian ASI eksklusif ini.

Selain keluarga yang harus mendukung, pastilah lingkungan kerja juga harus mendukung ibu menyukseskan pemberian ASI eksklusif. Diskusikan dengan atasan tentang kondisi ibu yang harus menyusui ini, terutama soal jadwal memompa ASI.

Pemerintah sendiri telah mendorong perusahaan untuk mendukung pemberian ASI secara eksklusif (melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no 33 tahun 2012 tentang Pemberian Air susu Ibu Eksklusif pasal 30 ayat 3 dan pasal 34). Maka, tidak ada alasan lagi bagi ibu untuk tidak memberikan ASI secara eksklusif kepada buah hati, karena sejatinya pemberian ASI eksklusif adalah hak bagi anak.

Semangat ya!

Credit Title

  • Penulis                 : Cempaka Noviwijayanti
  • Editor 1                : Putri Tiara Rosha,SKM.,MPH
  • Editor 2                : Fitri Handayani,S.Kep.,MPH
  • Content Writer  : Carolina N. Ratri
  • Redaktur 1          : dr. Fatwa Sari Tetra Dewi,MPH.,Ph.D
  • Redaktur 2          : dr. Fitriana,MSc.,FM

Referensi

Infodatin-ASI Kementrian Kesehatan, www.depkes.go.id

Mungkin Anda juga menyukai