Yuk, Ubah Pola Hidup dengan Menerapkan Pedoman Gizi Seimbang demi Membangun Indonesia Sehat!

Kesehatan merupakan salah satu indikator kemajuan suatu negara. Negara dengan kualitas kesehatan yang baik akan memiliki banyak sumber daya manusia yang berkualitas yang dapat menyokong pembangunan negara tersebut. Kesehatan masyarakat dapat didukung dari beberapa faktor, salah satunya dari faktor pola makan sehari-hari, dengan berpatokan pada pedoman gizi seimbang.

Pola makan merupakan perilaku paling penting yang dapat memengaruhi keadaan gizi kita. Hal ini disebabkan oleh kuantitas dan kualitas makanan dan minuman yang dikonsumsi akan memengaruhi tingkat kesehatan individu dan masyarakat.

Agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit kronis atau penyakit tidak menular (PTM) terkait gizi, maka pola makan masyarakat perlu ditingkatkan ke arah konsumsi gizi seimbang.

Apa itu gizi seimbang?

Yang dimaksud dengan gizi seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi. (Kemenkes, 2014)

Dilansir dari situs berita CNN Indonesia, disebutkan bahwa angka kekurangan gizi Indonesia berada di atas ambang batas WHO. Pada kategori kekurangan gizi menurut indeks berat badan per usia, angkanya mencapai 17%. Padahal ambang batas angka kekurangan gizi WHO itu 10%. Sedangkan pada kategori gizi berdasarkan indeks tinggi badan per usia, angka kekurangan gizi mencapai 27,5%, dimana ambang batas WHO sendiri adalah 20%.

Kondisi ini sangatlah memprihatinkan. Padahal, Indonesia adalah negara dengan kekayaan alam yang melimpah, Baik hasil pertanian maupun kelautan seharusnya dapat mencegah kondisi gizi buruk di Indonesia. Salah satu faktor penyebab rendahnya kualitis gizi di Indonesia adalah kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya penerapan gizi seimbang dalam kehidupan.

Yuk, Terapkan Pedoman Gizi Seimbang!

Sejatinya, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan Pedoman Gizi Seimbang, yakni sebuah pedoman bagi masyarakat untuk mencapai status gizi yang baik.

Pedoman gizi seimbang ini terbagi ke dalam 4 pilar utama, yakni mengonsumsi makanan beragam, membiasakan perilaku hidup bersih, melakukan aktivitas fisik, mempertahankan dan memantau berat badan (BB) normal. Pedoman gizi seimbang telah menggeser posisi slogan “4 sehat 5 sempurna” yang dinilai tidak sesuai lagi dengan perkembangan ilmu dan permasalahan gizi saat ini.

Yuk, kita lihat lebih lanjut mengenai Pedoman Gizi Seimbang dalam 4 pilar utamanya.

  1. Mengonsumsi makanan beragam

Mengonsumsi makanan beragam bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi harian, mengingat tidak ada bahan pangan yang mengandung seluruh zat gizi yang dibutuhkan, kecuali ASI untuk balita.

Sebagai contoh, nasi merupakan sumber utama kalori, namun miskin vitamin dan mineral. Begitu pula sebaliknya, sayuran kaya akan serat, vitamin dan mineral, namun miskin kalori.

Karena itu, penting untuk diingat bahwa dalam mengonsumsi makanan yang beragam, kita juga harus memperhatikan jumlah dan proporsinya.

Berikut sedikit tip agar kita dapat mengonsumsi makanan beragam dengan gizi yang lengkap setiap hari:

  • Pastikan selalu ada sayur dan buah dalam menu makanan sehari-hari kita, sebagai sumber utama serat, vitamin, dan mineral. Porsi sayur dan buah harus memenuhi separuh jatah makan kita keseluruhan dalam satu hari.
  • Pastikan ada lauk pauk dengan protein tinggi, misalnya seperti telur, daging, ayam, tuna, dan keju. Juga lengkapi dengan makanan berbahan kacang-kacangan dan jamur.
  • Variasikan menu sehari-hari yang disantap, sesekali gantilah nasi putih dengan makanan kaya pati yang lain, seperti nasi merah, kentang, roti gandum, atau jagung.
  • Batasi konsumsi makanan yang banyak mengandung gula, garam, dan lemak jenuh.
  • Biasakan sarapan setiap pagi, sebagai bekal aktivitas harian.
  • Minumlah air putih yang cukup, yang disesuaikan dengan berat ringannya aktivitas kita dalam satu hari. Delapan gelas mungkin akan cukup untuk kita yang aktivitasnya tidak terlalu berat, namun bagi mereka yang punya aktivitas banyak—apalagi yang banyak menghabiskan waktu di luar ruangan—delapan gelas tak cukup.
  • Lebih memperhatikan lagi label kemasan makanan setiap kali kita membeli makanan jadi atau setengah jadi, agar dapat mengontrol apa saja yang masuk ke tubuh kita.

 

  1. Membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat

Membiasakan perilaku hidup bersih akan mengurangi peluang seseorang terjangkit penyakit infeksi.

Perilaku hidup bersih yang dapat dilakukan antara lain:

  • Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir sebelum makan, sebelum menyiapkan makanan, setelah buang air besar atau kecil, dan setelah kontak dengan hewan peliharaan. Perilaku ini terbukti dapat menurunkan risiko terkena diare sampai 45%.
  • Menutup mulut dan hidung saat bersin, agar kuman penyakit tidak tersebar.
  • Menjaga kebersihan lingkungan, demi mencegah tersebarnya penyakit yang dapat merusak kesehatan masyarakat.
  • Pengelolaan limbah sampah dengan tepat agar mencegah risiko penyebaran kuman

 

  1. Lakukan aktivitas fisik

Aktivitas fisik bertujuan untuk menyeimbangkan jumlah pemasukan dan pengeluaran zat gizi dalam tubuh.

WHO sendiri telah merilis data, bahwa ada sejumlah 23% orang dewasa dan 81% remaja yang hidup di dunia ini kurang melakukan aktivitas fisik. Padahal, kekurangan aktivitas fisik merupakan salah satu penyebab kematian 3,2 juta orang, yang menjadikannya sebagai risiko kematian keempat di dunia.

Aktivitas fisik bisa dilakukan dalam bentuk aktivitas sehari-hari, seperti bersepeda ke sekolah atau ke kantor, aktif melakukan pekerjaan rumah, atau berkebun. Juga dapat dilakukan sebagai rekreasional, seperti melakukan permainan yang melibatkan fisik. Dapat juga dilakukan dalam bentuk olahraga rutin, seperti renang, futsal, jogging, angkat beban dan sebagainya. Hal sederhana yang bisa dilakukan antara lain dengan membiasakan menggunakan tangga daripada lift di lingkungan kerja atau fasilitas umum.

 

  1. Mempertahankan dan memantau berat badan (BB) normal

Bagi orang dewasa salah satu indikator yang menunjukkan bahwa telah terjadi keseimbangan zat gizi di dalam tubuh adalah tercapainya berat badan yang normal, yaitu berat badan yang sesuai untuk tinggi badannya. Indikator tersebut dikenal dengan Indeks Masa Tubuh (IMT).

Oleh karena itu, pemantauan BB normal merupakan hal yang harus menjadi bagian dari pola hidup Jika terjadi penyimpangan, maka dapat segera dilakukan langkah-langkah pencegahan dan penanganannya.

Untuk menghitung nilai IMT dapat digunakan rumus berikut.

Untuk kepentingan Indonesia, batas ambang IMT dimodifikasi berdasarkan pengalaman klinis dan hasil penelitian di beberapa negara berkembang. Batas ambang IMT untuk Indonesia adalah sebagai berikut:

  Kategori IMT
Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat 17,0
Kekurangan berat badan tingkat ringan 17,0-18,5
Normal 18,5-25,0
Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan >25,0-27,0
Kelebihan berat badan tingkat berat >27,0

Nah, setelah mengetahui 4 pilar Pedoman Gizi Seimbang di atas, maka tentunya sekarang kita semakin paham bahwa menjadi  tanggung jawab kita semua untuk terus mengampanyekan pentingnya Pedoman Gizi Seimbang untuk membentuk generasi Indonesia masa depan yang sehat.

Kesehatan masyarakat merupakan indikator kemajuan bangsa. Semakin tinggi kualitas kesehatan masyarakat, maka semakin berhasil negara tersebut dalam melaksanakan pembangunan.

Bukan tugas yang sulit sebenarnya, namun juga bukan tugas yang ringan. Hanya dengan melaksanakan 4 pilar Pedoman Gizi Seimbang di atas, maka status gizi masyarakat Indonesia yang baik diyakini dapat tercapai. Karena status gizi yang sehat akan melahirkan generasi berkualitas.

Yuk, ubah pola hidup untuk Indonesia sehat!

Credit Title

  • Penulis                 : Viqri Pramananda (Universitas Sumatera Utara, Medan)
  • Editor 1                : Putri Tiara Rosha,SKM.,MPH
  • Editor 2                : Fitri Handayani,S.Kep.,MPH
  • Content Writer  : Carolina N. Ratri
  • Redaktur 1          : dr. Fatwa Sari Tetra Dewi,MPH.,Ph.D
  • Redaktur 2          : dr. Fitriana,MSc.,FM

Referensi:

  • https//:m.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20170309074408-255-198873/angka-kekurangan-gizi-indonesia-diatas-ambang-batas-who[Internet][Diakses 24 Juli 2018 pukul 6.65 WIB].
  • Kementerian Kesehatan. 2014. Pedoman Gizi seimbang.

Mungkin Anda juga menyukai