Ingin Menurunkan Berat Badan? Konsumsi Teh Hijau Selalu!
Salah satu hal yang berhubungan dengan fisik manusia yang sangat labil dan begitu banyak berkembang seiring dengan bertambahnya usia adalah berat badan.
Ya, hingga saat ini, berat badan merupakan salah satu hal yang sensitif dan harus selalu dipantau. Tak hanya soal kecantikan, namun lebih terutama dalam kaitannya dengan kesehatan kita.
Dengan pemantauan berat badan yang baik, kita dapat mengatasi dan memberikan perawatan sedini mungkin, jika terjadi penurunan ataupun penambahan berat badan yang drastis, seperti kelebihan berat badan (overweight) dan obesitas.
Di negara-negara berkembang, prevalensi obesitas terus meningkat. Bahkan saat ini, obesitas tidak hanya terjadi pada kalangan tua atau lansia saja, anak-anak muda pun dapat mengalami obesitas.
WHO juga telah mengakui bahwa obesitas kini merupakan masalah dan ancaman serius bagi dunia kesehatan, lantaran obesitas dianggap sebagai sinyal pertama terjadinya penyakit-penyakit noninfeksi yang sering disertai dengan komplikasi, seperti diabetes melitus tipe 2, hipertensi, kardiovaskuler, dan osteoartritis.
Penyebab Obesitas
Obesitas dapat disebabkan oleh adanya perilaku atau pola makan yang tidak sehat atau berlebihan, dan dapat pula diakibatkan dari kurangnya aktivitas fisik.
Hal ini menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan antara energi yang masuk ke dalam tubuh dengan energi yang dibutuhkan atau dikeluarkan untuk beraktivitas, sehingga terjadi penumpukan lemak dalam tubuh.
Secara klinis, untuk kategori WHO, obesitas ditandai dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) ≥30 kg/m2, sedangkan untuk kategori Asia, obesitas ditandai dengan IMT ≥25 kg/m2.
Selain dengan IMT, kita bisa mengetahui kalau kita obesitas atau tidak, dengan mengukur lingkar pinggang. Kategorinya adalah untuk pinggang laki-laki dikatakan obesitas jika ukuran lingkar pinggangnya lebih dari 90 cm, sedangkan pada wanita, obesitas jika lingkar pinggangnya lebih dari 80 cm.
Apa Solusi untuk Mencegah Terjadinya Obesitas Ini?
Tentu saja hal pertama yang bisa kita lakukan adalah dengan rajin melakukan aktivitas fisik, berolahraga, dan mengatur pola makan.
Zaman sekarang ini, banyak juga yang memanfaatkan bahan alami untuk mengatasi obesitas, misalnya seperti memanfaatkan tumbuhan sebagai obat tradisional. Salah satu tumbuhan yang dapat digunakan untuk mengatasi atau menurunkan berat badan adalah daun teh hijau (Camelia sinensis L).
Ya, Anda pasti tahu kan, bahwa teh merupakan salah satu minuman yang cukup populer di dunia? Mungkin Anda juga salah satu yang menggemarinya ya? Ya, memang, karena teh juga telah lama dikenal sebagai minuman yang memiliki cita rasa yang khas serta berkhasiat bagi kesehatan.
Dilihat dari proses fermentasinya, teh terdiri dari teh hitam yang dihasilkan melalui proses fermentasi sempurna, teh merah melaui proses semi fermentasi, dan teh hijau serta teh putih yang diperoleh tanpa melalui proses fermentasi.
Khusus untuk teh hijau, ada pemrosesan dengan cara khusus. Mulai dari proses pemetikan daun teh hingga proses pengeringan daun tehnya, sebisa mungkin warna pada daun teh hijau tetap dijaga dengan baik. Pemrosesan ini membuat daun teh hijau tetap menghasilkan warna air hijau muda meski sudah diseduh menggunakan air panas sekalipun, sehingga kandungan nutrisi yang ada pada teh hijau tetap terjaga.
Apa Saja Kandungan dalam Teh Hijau?
Teh hijau sangat kaya akan kandungan polifenol, asam amino, dan sedikit mengandung vitamin.
Kandungan polifenol utama yang dapat memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh, yaitu catechin. Catechin ini dipercaya mampu untuk mengurangi risiko penyakit jantung, menghambat pertumbuhan sel kanker paru-paru, membunuh sel tumor, dan yang tidak kalah penting adalah catechin mampu membantu memperlancar metabolisme tubuh untuk proses penurunan berat badan.
Daun teh hijau yang kering mengandung senyawa catechin yang terdiri dari Epigallocatechin gallate (EGCG), Epigallocatechin (EGC), Epicatechingallate (ECG), Epicatechin (EC), dan Gallocatechin (GC).
Dari keempat senyawa tersebut, senyawa EGCG-lah yang paling banyak terdapat dalam daun teh hijau. Senyawa tersebut merupakan antioksidan yang dapat menstimulasi metabolisme dalam tubuh, meningkatkan konsumsi oksigen dan oksida lemak, serta dapat membakar lemak yang ada dalam tubuh, sehingga dapat menurunkan berat badan.
Kemudian, senyawa lain dari teh hijau yang turut membantu dalam proses menurunkan berat badan adalah kafein dan L-theanine.
Apa? Kafein? Benar sekali. Jadi, sebenarnya teh tetap mengandung kafein, tetapi kadarnya lebih kecil dibandingkan dengan kopi.
Kafein berfungsi sebagai stimulan yang membantu dalam proses menurunkan berat badan, tetapi kafein sendiri juga memiliki efek samping, yaitu meningkatkan gula darah dan insulin.
Maka dari itu, dibutuhkanlah senyawa L-theanine yang merupakan salah satu asam amino untuk menghilangkan efek berbahaya akibat kafein. L-theanine dapat memengaruhi senyawa neurotransmitter—yaitu hormon dopamin dan serotonin—yang mengirim sinyal yang bertugas mengatur selera makan atau rasa lapar ke otak kita.
Dengan demikian, bisa disimpulkan, semakin banyak kita mengonsumsi teh, maka semakin kuat pula sinyal otak kita meyakinkan bahwa kita tidak lapar sehingga bisa mengurangi nafsu atau selera makan. Kita pun tetap terjaga dalam kondisi diet.
Seberapa Banyak Teh Hijau Dapat Diminum Dalam Sehari?
Dalam sebuah riset mengatakan, bahwa minum teh hijau 2 kali sehari itu dapat membakar 50 kalori ekstra per hari.
Berdasarkan penelitian oleh Departement of Food Science and Human Nutrition of Lowa State University, ada fakta yang mengatakan bahwa banyaknya kandungan EGCG yang diperlukan untuk membantu proses penurunan bereat badan adalah 316 mg/hari.
Sedangkan, dalam penelitian American Journal of Clinical Nutrition, kandungan EGCG yang dibutuhkan sebesar 270 mg/hari dan jumlah kafein yang tepat adalah sebanyak 150 mg/hari.
Penelitian lain lagi yang dimuat dalam Journal American Society for Clinical Nutrition yang dilakukan selama 12 minggu (3 bulan), kandungan EGCG yang dibutuhkan untuk membantu proses penurunan berat badan adalah sebanyak 690 mg/hari. Jumlah tersebut merupakan jumlah paling ideal untuk dapat mengurangi berat badan, lingkar perut, dan persentase lemak tubuh, tanpa mengurangi atau mengganti pola makan dan aktivitas fisiknya.
Dengan demikian dapat kita simpulkan, bahwa dengan mengonsumsi teh hijau yang mengandung EGCG, baik dalam jumlah yang rendah ataupun dalam jumlah yang tinggi, dapat memberikan efek yang sama. Hanya saja, jika kita meminum teh hijau dengan kandungan EGCG yang rendah, maka akan membutuhkan waktu yang lebih lama dalam proses penurunan berat badan dibandingkan dengan mengonsumsi teh dengan EGCG tinggi.
Tinggal mana yang akan dipilih, dan jangan lupa untuk selalu melakukan aktivitas fisik serta berolahraga ya!
Yuk, mulai sekarang, agar tubuh lebih bugar dan sehat, jangan lupa untuk ngeteh teh hijau dulu!
Credit Title
- Penulis : Ulfi Rahma Yunita
- Editor 1 : Putri Tiara Rosha,SKM.,MPH
- Editor 2 : Fitri Handayani,S.Kep.,MPH
- Content Writer : Carolina N. Ratri
- Redaktur 1 : dr. Fatwa Sari Tetra Dewi,MPH.,Ph.D
- Redaktur 2 : dr. Fitriana,MSc.,FM
Referensi
- Dewi, Kartika. Pengaruh Ekstrak Teh Hijau (Camellia Sinensis var. Assamica) Terhadap Penurunan Berat Badan. Kadar Trigliserida dan Kolesterol Total Pada Tikus Jantan Galur Wistar. JKM. Vol.7 No 2.
- Fen, Yuan, Dong Hui, Fang Ke, Gong jing, Lu Fuer. 2017. Effects of Green Tea on Lipid Metabolism in Overweight or Obese People : A Meta-Analysis of Randomized Controlled Trials. Molecular Nutrition and Food Research.
- Min Zhang, Yan Xu, Tao Wu, ShengDong Dai, Jinling Xu, dan Zhanggai Zhou. 2014. The Anti-Obesity Effect of Green Tea Polysaccharide, Polyphenols and Caffeine in Rats Fed With High-Fat Diet. Food and Function.
- Rahmanisa, Soraya dan Riska Wulandari. 2016. Pengaruh Ekstrak Teh Hijau Terhadap Penurunan Berat Badan Pada Remaja. Majority. Vol.5 No.2.