Ini Dia Kesalahan Orang Tua dalam Memberikan Obat Batuk pada Anak yang Bisa Berakibat Fatal

 Batuk dan pilek memang merupakan penyakit yang banyak terjadi di tengah masyarakat ya, sehingga Anda pasti sudah tidak asing lagi mendengarnya.

Penyakit ini bisa  menyerang siapa saja, baik anak maupun dewasa. Namun, batuk dan pilek memang paling sering menyerang mereka yang berusia di bawah 6 tahun.

Tentunya, Anda sebagai orang tua, sudah tahu ya apa yang harus dilakukan jika anak batuk? Tapi, apakah Anda sudah mengobati si kecil dengan benar? Karena kalau sampai Anda salah dalam pengobatan, si kecil malah justru akan terancam bahaya.

Nah, mari kita telusuri dulu mengenai penyakit batuk dan pilek ini, agar Anda tak salah dalam mengobati.

Apa Itu Batuk?

Batuk adalah pengeluaran udara secara mendadak dari rongga dada melalui mulut.

Batuk merupakan mekanisme pertahanan dari tubuh, dan dapat merupakan tanda bahwa ada gangguan atau kelainan pada sistem pernapasan. Batuk bisa juga terjadi jika ada benda asing pada saluran pernapasan.

Batuk dan pilek sering terjadi akibat infeksi virus—bukan bakteri—sehingga sebenarnya tidak perlu antibiotik.

Sebenarnya, penyakit ini hanya membutuhkan perawatan suportif, dan akan sembuh sendiri dalam 14 hari.

Namun, lain halnya jika batuk diderita sudah lebih dari 3 minggu, maka dapat dipikirkan penyebab lain, seperti, tuberkulosis, asma, pertusis, maupun penyakit lainnya.

Apakah Semua Batuk Itu Sama Saja?

Tidak, sebenarnya batuk bisa dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Batuk yang Spesifik

Batuk spesifik merupakan batuk tanda dan gejala dari suatu penyakit yang sudah jelas penyebabnya. Contoh batuk spesifik adalah

  • Batuk yang seperti tersedak
  • Batuk yang progresif, disertai napas yang pendek
  • Batuk darah
  • Batuk dengan rongga dada yang tampak tidak normal, susah menelan
  • Batuk dengan suara tambahan, seperti mengi
  • Batuk basah lebih dari 3-4 minggu.

Batuk dengan gejala seperti di atas sudah memiliki kemungkinan penyebab yang jelas, sehingga dapat diberikan pengobatan yang sesuai.

Penyakit yang mungkin menyertai batuk spesifik ini misalnya penyakit TBC, pertussis atau batuk rejan, dan croup, yaitu batuk yang diakibatkan oleh infeksi pernapasan, biasanya terjadi pada anak-anak.

2. Batuk Tidak Spesifik

Batuk tidak spesifik adalah batuk kering yang tidak diketahui penyebabnya. Ya, biasanya disebabkan oleh penyebab yang tidak berbahaya. Contohnya seperti batuk dan pilek yang paling sering terjadi, yaitu batuk yang disebabkan oleh virus.

Pada anak, gejala yang sering muncul antara lain:

  • Batuk
  • Pilek
  • Bernapas melalui mulut
  • Demam

Pengobatan Seperti Apa Yang Paling Tepat Diberikan Untuk Anak?

Sebagai orang tua pasti khawatir jika anaknya sakit, sehingga akan berusaha untuk mencari pengobatan.

Namun, tahukah Anda, bahwa ternyata obat batuk dan pilek yang beredar di pasaran itu belum tentu baik untuk anak- anak lo.

Obat batuk dan pilek yang beredar bebas di pasaran biasanya mengandung campuran dari beberapa kandungan, seperti antihistamin, dekongestan, antitusif, ekspektoran, dan analgesik atau antipiretik.

Sebenarnya, kandungan tersebut memang berfungsi untuk mengurangi gejala batuk dan pilek. Namun, ternyata pada penelitian yang dilakukan oleh Mary E beserta temannya, mengungkap fakta adanya kematian yang tidak disangka pada bayi usia 17 hari sampai 10 bulan yang disebabkan oleh penggunaan obat batuk dan pilek ini.

Penyebab kematian ini berhubungan dengan pengunaan obat batuk dan pilek yang berisi antihistamin, pseudoefedrin, dan dextrometrophan.

Hal ini diperkuat oleh pernyataan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang menyebutkan bahwa ketiga kandungan tersebut memang tidak efektif untuk mengobati batuk yang terjadi pada anak. Namun, justru kandungan inilah yang sering terdapat di obat batuk dan pilek yang dijual bebas.

Oleh karena itulah, badan administrasi pangan dan obat Amerika Serikat sudah menetapkan bahwa obat batuk dan pilek dapat dijual bebas hanya untuk anak usia 2 tahun.

Lalu, Apa yang Harus Dilakukan Jika Anak Anda Batuk dan Pilek?

Jangan membeli obat batuk dan pilek yang ada di pasaran. Alih-alih, lakukanlah beberapa hal berikut untuk meringankan batuk anak Anda:

  • Mencari penyebab dari batuk sehingga mendapatkan penanganan yang sesuai ke pelayanan kesehatan.
  • Jauhkan dari asap rokok atau polusi
  • Berikan pelega tenggorokan seperti minuman hangat.
  • Meredakan demam yang tinggi (mencapai lebih dari 39 derajat Celcius) bisa menggunakan parasetamol.
  • Membersihkan sekret/ lendir hidung anak dengan kain basah yang dipelintir

Sekali lagi, harus Anda ingat ya, bahwa anak yang batuk dan pilek belum tentu membutuhkan obat seperti antibiotik,maupun  obat yang mengandung atropine, kodein, ataupun alcohol, maupun obat tetes hidung.

Akan lebih baik jika Anda mengobatinya secara alami, seperti yang disebutkan di atas.

Kapan Harus Kembali ke Pelayanan Kesehatan?

Segera bawa anak ke pelayanan kesehatan terdekat, jika anak mengalami:

  • Jika anak bernapas dengan cepat ataupun kesulitan untuk bernapas
  • Jika anak semakin parah atau tidak bisa minum ataupun menyusu

Nah, Apa Kesimpulan dari Bahasan Kita Kali Ini?

Tentunya adalah jika batuk dan pilek menyerang anak Anda, maka jangan langsung diberi obat sembarangan, karena mengobati batuk pada anak berbeda dengan mengobati batuk pada orang dewasa.

Pengobatan batuk dan pilek pada anak harus sesuai dengan petunjuk atau resep dokter, karena jika Anda asal memberi obat maka bisa mengakibatkan komplikasi pada si kecil. Komplikasi yang terjadi bisa hanya memperkental dahak sehingga malah lebih susah untuk dikeluarkan.

Kalau si kecil tidak bisa mengeluarkan dahak karena pusat batuk di otak ditekan oleh obat, maka bisa terjadi resistensi antibiotik, bahkan sampai bisa sampai kematian lo.

Duh, jangan sampai Anda menyesal nanti ya.

Jadi, para orang tua, janganlah terburu–buru memberikan obat batuk yang dijual bebas pada si kecil.

Yuk, jadi orang tua yang cerdas dalam penanganan penyakit anak!

Credit Title

  • Penulis                 : Bernadeta Rachela Adipradipta
  • Editor 1                : Putri Tiara Rosha,SKM.,MPH
  • Editor 2                : Fitri Handayani,S.Kep.,MPH
  • Content Writer  : Carolina N. Ratri
  • Redaktur 1          : dr. Fatwa Sari Tetra Dewi,MPH.,Ph.D
  • Redaktur 2          : dr. Fitriana,MSc.,FM

Referensi

  1. Alsubaie,H et al. 2015. Clinical practice Guidelines: Approach to cough in children: The official statement endorsed by the Saudi Pediatric Pulmonology Association (SPPA). King Faisal Specialist Hospital & Research Centre (General Organization), Saudi Arabia
  2. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2013. Profil Penggunaan Obat Batuk Pilek bebas pada Pasien Anak di bawah umur 6 tahun [online website] https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/336/276
  3. Rimsza, M.E, Newbarry, S. 2008. Unexpected Infant Deaths Associated With Use of Cough and Cold Medications. Pediatrics;122;e318. [Online website] http://pediatrics.aappublications.org/content/122/2/e318.full#ref-list-1
  4. World Health Organization. 2008. Pedoman pelayanan kesehatan anak di rumah sakit rujukan tingkat pertama di kabupaten. Alihbahasa: Tim Adaptasi Indonesia. Jakarta.

 

 

 

Mungkin Anda juga menyukai