Ayo! Kita Pun Bisa Membantu Mereka untuk Berhenti Merokok
“Aku ingin berhenti merokok, tapi sulit sekali.”
Apakah Anda pernah mendengar kalimat tersebut diucapkan oleh seseorang? Lalu, apa respons Anda?
Apakah Anda mengatakan, “Ya, memang. Soalnya kamu sudah kecanduan! Minta bantuan saja ke tenaga medis, mereka pasti bisa membantu!”?
Jika kalimat tersebut yang Anda berikan sebagai respons, kasihan sekali si perokok tersebut karena permintaannya untuk dibantu, Anda tolak begitu saja.
Ya, memang, berhenti merokok itu tidaklah mudah.
Saat seseorang sudah dicengkeram oleh tembakau, maka ia akan mengalami ketergantungan, yang kemudian akan memengaruhi perilaku, kognisi, dan fisiologis tubuhnya. Sehingga saat ia berusaha berhenti merokok, maka akan terjadi berbagai gejala sampingan yang tak mengenakkan, bahkan cenderung menyakitkan padanya.
Gejala ini muncul pada 2 – 4 minggu setelah orang tersebut berhenti merokok, seiring dengan kompensasi tubuh yang terlepas dari efek nikotin, mulai dari sakit kepala, batuk, nafsu makan meningkat atau kenaikan berat badan, perubahan mood yang cepat (sedih, mudah tersinggung, frustasi, atau marah), gelisah, sulit berkonsentrasi, detak jantung menurun dan gejala influenza hingga insomnia.
Sungguh efek yang tidak mengenakkan, bukan? Maka, wajar saja kalau tidak banyak orang yang gagal berhenti merokok.
Untuk bisa berhenti merokok itu kita akan membutuhkan proses, waktu dan usaha yang cukup, itu memang benar.
Tapi, apakah lantas tak mungkin bisa berhenti merokok? Setiap orang bisa sembuh dari kecanduan rokok. Jadi hal tersebut mungkin saja!
Lalu, untuk berhenti merokok, apakah perlu biaya banyak? Tidak. Perlukah pergi ke dokter? Tidak sama sekali.
Siapa pun bisa membantu perokok untuk bisa berhenti merokok sama sekali. Mulai dari keluarga, masyarakat, termasuk Anda, bisa membantu seseorang berhenti dari merokok, dengan pengetahuan khusus dan ilmu medis tentunya.
Bagaimana caranya?
Bantu perokok untuk berhenti merokok dengan metode 5-A ini!
1. Ask (Bertanya)
Tahap pertama yang harus Anda lakukan untuk membantu seseorang berhenti merokok adalah mengidentifikasi tentang status dan situasi merokoknya.
Cara ini bisa dilakukan bila Anda punya hubungan yang cukup dekat dengan si perokok. Lakukanlah secara personal dengan tatap muka. Bangun suasana yang nyaman, sehingga Anda akan lebih mudah untuk menggali informasi mengenai tingkat ketergantungannya dalam merokok.
Tanyakanlah hal-hal berikut :
- Sejak kapan ia merokok?
- Jenis dan tipe rokok yang dikonsumsi?
- Berapa kali frekuensinya merokok dalam sehari?
- Perlu berapa lama untuk menghabiskan satu bungkus rokok?
- Berapa banyak yang dikonsumsi dalam satu waktu duduk untuk merokok?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa Anda gunakan untuk menilai seberapa jauh Anda harus membantunya, dan rencana seperti apa yang harus Anda susun untuk membantunya sukses berhenti merokok.
2. Advice (Memberikan Saran)
Setelah pola konsumsi merokoknya Anda ketahui dengan pasti, maka hal selanjutnya yang perlu dilakukan adalah memberikan beberapa saran atau cara agar ia bisa berhenti merokok.
Satu hal yang harus Anda ingat, jangan pernah langsung melarangnya untuk merokok. Anda harus membujuknya dengan cara—misalnya—memberikan contoh peristiwa-peristiwa yang tidak mengenakkan akibat dari rokok. Atau, jabarkan bahaya rokok dari segi kesehatan, sosial serta ekonomi.
Anda juga dapat mencoba untuk memberitahunya mengenai isi kandungan dari rokok, bahwa asap tembakau itu mengandung lebih dari 7000 bahan kimia, yang setidaknya 250 di antaranya diketahui sangat berbahaya, dan 69 di antaranya diketahui bisa menyebabkan kanker.
Atau, Anda juga dapat menceritakan, bahwa sebagai perokok, ia tak hanya membahayakan dirinya sendiri, tetapi juga ikut membahayakan orang-orang terdekat dan tercintanya (yang bahkan tidak merokok) karena mereka harus mengisap asap rokok yang diembuskannya. Anda dapat menambahkan fakta-fakta, bahwa perokok pasif itu justru lebih tinggi pertaruhan risiko kesehatannya dibanding dirinya sendiri sebagai perokok aktif.
Lakukanlah dengan cara yang halus, tanpa paksaan, agar ia memahami pentingnya ia bisa berhenti merokok.
3. Asses (Menilai)
Selanjutnya, tanyakan kepada si perokok secara santai, apakah ia ingin berhenti merokok? Jika iya, maka lebih lanjut Anda bisa menanyakan lagi padanya, apakah ia mau Anda membantunya berhenti merokok?Pertanyaan-pertanyaan ini akan membuatnya sadar bahwa ia mendapatkan dukungan penuh untuk bisa berhenti merokok. Secara perlahan, tanyakan pula kepadanya mengenai alasan-alasannya merokok, di saat apa ia merasa perlu merokok, dan kenapa ia tak bisa berhenti merokok.Jawaban-jawaban dari pertanyaan tersebut bisa Anda manfaatkan untuk menyusun rencana. Misalnya, jika ia selalu merokok di saat membutuhkan konsentrasi atau saat ia merasa stres, maka Anda harus bisa memberikan alternatif lain selain rokok yang bisa membantunya untuk berkonsentrasi atau melepaskan stres.
4. Assist (Membantu)
Langkah selanjutnya adalah membantu si perokok untuk berhenti merokok saat ia sudah siap, dengan membuatkan beberapa program.
Salah satu program yang bisa Anda gunakan adalah STAR, yaitu:
-
- Set (Tentukan): catat waktu, tepatnya kapan si perokok harus mulai berhenti merokok. Kemudian pantau hingga tahapan perkembangan selanjutnya, bisa harian, mingguan atau bulanan. Dengan catatan waktu ini, Anda bisa mengevaluasi kemudian, apakah program Anda berjalan baik, atau perlu diperbaiki lagi.
- Tell (Ceritakan): sampaikan kepada keluarga, kerabat, sahabat dan orang-orang terdekat si perokok yang lain, bahwa yang bersangkutan ingin berhenti merokok. Mintalah pada mereka, untuk ikut mendukung niat baik ini. Jangan mengolok-oloknya, terutama saat ia sedang mengalami hambatan dalam usahanya berhenti merokok.
- Anticipate (Antisipasi): ingatkan si perokok, bahwa 2-4 minggu pertama adalah yang terberat. Maka, ia harus kuat. Beri tahu ia bahwa Anda sudah menyiapkan berbagai alternatif pengganti rokok untuknya, juga bahwa Anda akan selalu ada untuk membantunya berhenti merokok, sehingga ia tak perlu khawatir.
- Remove (Singkirkan): minimalkan ia dari paparan rokok. Jika masih ada produk tembakau di sekitarnya, maka ia pun akan lebih mudah tergoda. Karena itu, pastikan ia berada di rumah yang bebas asap rokok, menghindari area merokok, dan meminta teman-temannya untuk tak merokok saat sedang berkumpul bersama. Jika si perokok tersebut tinggal dengan anggota keluarga lain yang juga sesama perokok namun belum ingin berhenti, maka mintalah mereka untuk merokok jauh-jauh darinya. Di luar rumah, misalnya.
5. Arrange (Mengatur)
Aturlah jadwal pertemuan berikutnya untuk melihat lebih lanjut perkembangannya. Evaluasi tahapan-tahapan kemajuannya. Anda dapat bekerja sama dengan orang-orang yang ada di sekitarnya untuk memantau.
Bila perlu, sesekali konsultasikan masalah ini kepada tenaga medis untuk mendapatkan dukungan. Dengan “bekal” ilmu dari dokter, tentunya Anda bisa membantu dia yang ingin berhenti merokok dengan lebih mudah.
Karena memang, tak hanya menjadi kewajiban tenaga medis untuk menolong para perokok agar tak semakin parah terpapar nikotin, tetapi adalah tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat—termasuk Anda.
Namun, meskipun Anda bisa membantu, keluarga tetaplah menjadi lingkungan terdekat yang menentukan si perokok bisa sukses berhenti merokok atau tidak. Jadi, jika ingin usaha Anda berhasil, maka Anda harus mendapatkan dukungan dari keluarga terlebih dahulu. Pastikan mereka mengerti, langkah-langkah apa saja yang bisa membantu si perokok bisa bebas dari rokok, sehingga mereka pun bisa kompak dengan Anda melakukannya.
Selain kelima langkah di atas, Anda juga bisa mencoba mengajak si perokok untuk bergabung dengan komunitas-komunitas lain yang ada, dan beranggotakan orang-orang dengan pengalaman yang sama dengannya. Pastinya, dengan bergabung dengan sesama perokok yang ingin berhenti merokok, ia pun tak merasa sendirian menjalaninya. Ia juga tahu tentang pentingnya bebas rokok, bagaimana cara lebih percaya diri dalam usahanya berhenti merokok, dan bagaimana cara paling jitu untuk bisa berhasil berhenti merokok. Nah, selamat membantu ya! Semangat!
Credit Title
- Penulis : Setia Rian Pramantara
- Editor 1 : Putri Tiara Rosha,SKM.,MPH
- Editor 2 : Fitri Handayani,S.Kep.,MPH
- Content Writer : Carolina N. Ratri
- Redaktur 1 : dr. Fatwa Sari Tetra Dewi,MPH.,Ph.D
- Redaktur 2 : dr. Fitriana,MSc.,FM
Referensi
- World Health Organization, 2014. A guide for tobacco users to quit. WHO Library.
- Gielen Sea. The ESC Textbook of Preventive Cardiology: Oxford University Press; 2015.